Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu program unggulan yang sedang gencar dikembangkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung. Program ini digadang-gadang bakal jadi penggerak utama roda ekonomi desa.
Bandar Lampung (Progres.co.id): “MELALUI program ini, kita ingin ekonomi desa meningkat. Soalnya, kan yang ngurus ekonomi desa ya BUMDes,” ujar I Wayan Gunawan, Sekretaris Dinas PMDT Provinsi Lampung mewakili Kepala Dinas, Zaidirina, Selasa (7/1/2024).
Menurutnya, permodalan BUMDes tidak hanya mengandalkan satu sumber. Bisa dari dana desa, tabungan masyarakat, hingga bantuan pemerintah, baik tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
“BUMDes ini bisa menjalankan usaha mandiri, mulai dari bisnis sosial, bisnis keuangan, bisnis penyewaan, jadi lembaga perantara, berdagang, kontraktor bahkan membangun ekosistem usaha yang melibatkan banyak pelaku di desa,” jelasnya.
Meski BUMDes merupakan program pemerintah, tetapi dalam menjalankannya, BUMDes tidak boleh mengganggu usaha warga desa. Misalnya, jika di suatu desa mayoritas warganya memproduksi keripik singkong, maka BUMDes dilarang membuat pabrik keripik singkong sendiri. Sebaliknya, BUMDes harus ambil peran di rantai produksi yang tidak diisi warga, seperti jadi distributor atau fasilitator.
Dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), I Wayan mengatakan Dinas PMDT juga membuka peluang untuk BUMDes menjadi bagian dari program ini. Mereka siap jika diminta menjadi penyalur makanan bergizi ke masyarakat.
“Kita menyiapkan, tapi untuk menunjuk bukanlah kewenangan kita. Kalau memang pengurus Program MBG berkeinginan untuk BUMDes menjadi distributor atau penyalur, kami siap,” katanya.(*)








