Pembangunan infrastruktur sering kali identik dengan perubahan besar pada tataran lingkungan. Namun, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung menunjukkan bahwa pembangunan dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan. Dalam rangka Hari Jalan Nasional 2024, mereka menggelar aksi tanam 300 pohon tabebuya di sepanjang jalur menuju Kota Baru.
Lampung Selatan (Progres.co.id): KEPALA Dinas BMBK Lampung, Muhammad Taufiqullah menjelaskan pembangunan infrastruktur, meski memberikan manfaat besar, juga punya dampak negatif terhadap lingkungan. Karena itu, pelaksanaan program penghijauan dianggap penting untuk menjaga keseimbangan alam.
“Penanaman pohon ini adalah upaya kami untuk memperbaiki lingkungan di sekitar jalan yang dibangun. Yang harus diperhatikan, infrastruktur itu bukan cuma soal jalur penghubung, tapi juga dampaknya ke lingkungan,” ujar Taufiqullah usai melaksanakan kegiatan tanam pohon dan jalan sehat di Exit Tol Kota Baru, Lampung Selatan, Jum’at (20/12/2024).

Taufiqullah mengatakan, pohon tabebuya dipilih karena kemampuan adaptasinya yang tinggi dan keindahannya yang menyerupai bunga sakura Jepang. Ia meyakini, keberadaan pohon-pohon ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga mempercantik kawasan Kota Baru.
“Kami ingin memastikan pembangunan jalan tidak mengorbankan alam. Kegiatan hari ini menjadi simbol kalau pembangunan bisa berdampingan dengan pelestarian lingkungan,” katanya.
Lebih jauh, Taufiqullah menyebut pohon-pohon ini sebagai warisan bagi generasi mendatang. “Kita harus berpikir jangka panjang. Pembangunan ini harus mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa merusak alam. Generasi berikutnya berhak menikmati lingkungan yang asri,” tutupnya.(*)








