Kurva struktur nilai ekspor Lampung dari sektor pertanian makin melebar. Laporan terakhir pada Januari 2025 menyatakan sektor ini menyumbang 23,11 persen dari total nilai ekspor sebesar 477,54 juta dolar AS hingga memberi andil pada surplus neraca perdagangan Januari 2025 sebesar 238,28 juta dolar AS.

Bandarlampung (Progres.co.id): Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Januari 2025 mencapai 477,54 juta dolar AS, mengalami penurunan 92,22 juta dolar AS atau turun 16,19 persen dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 569,76 juta dolar AS.
Jika dibandingkan nilai ekspor Januari 2024 sebesar 337,94 juta dolar AS, nilai ekspor Januari tahun ini meningkat sebesar 139,60 juta AS atau naik 41,31 persen.
Sementara nilai impor di bulan yang sama mengalami kenaikkan sebesar 49,52 juta dolar AS atau naik 26,10 persen dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 189,74 juta dolar AS.
Terkontraksinya kinerja ekspor Januari 2025 disebabkan menurunnya nilai ekspor semua sektor. Sektor pertambangan dan lainnya turun 20,52 persen, sektor industri pengolahan turun 17,05 persen, serta sektor pertanian turun 10,89 persen.
Namun jika dibandingkan dengan Januari 2024, semua sektor pada Januari tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Sektor pertanian naik sebesar 572,26 persen, sektor industri pengolahan naik 17,15 persen serta sektor pertambangan dan lainnya naik 1,67 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung melaporkan sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Januari 2025 adalah lemak
dan minyak hewan/nabati; kopi, teh, rempah-rempah; bahan bakar mineral; ampas dan sisa industri makanan; pulp dari kayu; olahan dari sayuran, buah, dan kacang; karet dan barang dari karet; berbagai produk kimia; ikan, krustasea, dan moluska; serta kayu, barang dari kayu.
Penurunan ekspor terjadi pada tujuh golongan barang utama yaitu olahan dari sayuran, buah, dan kacang turun 50,50 persen; bahan bakar mineral turun 20,52 persen; lemak dan minyak hewan/nabati turun 19,77 persen; kayu, barang dari kayu turun 14,18 persen; pulp dari kayu turun 13,09 persen; kopi, teh, rempah-rempah turun 11,47 persen; serta ikan, krustasea,
dan moluska turun 3,75 persen.
Sedangkan golongan barang yang mengalami peningkatan yaitu berbagai produk kimia naik 190,95 persen; ampas dan sisa industri makanan naik 11,75 persen; serta karet dan barang dari karet naik 7,33 persen.
Jadi Momentum Capai Visi Besar “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”

Sebelumnya Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan Visi “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas” dan 18 program kerja saat memimpin Briefing Perdana bersama Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, yang diikuti Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, di Lantai III Balai Keratun, Bandar Lampung, Senin (3/3/2025).
Pada kesempatan itu, Gubernur Mirza menegaskan komitmennya dalam membangun Provinsi Lampung dengan tiga misi utama, yaitu pertama, Mendorong Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Inovatif; kedua, Memperkuat Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Produkti; dan ketiga, Meningkatkan Kehidupan Masyarakat Beradab, Berkeadilan, dan Berkelanjutan, serta Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Berintegritas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang dilaksanakan akan memberi dampak nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung,” ujar Gubernur Mirza dengan tegas.
Untuk mencapai visi misi, Gubernur Mirza menekankan Tiga Program Prioritas dan Tiga Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dalam 18 program kerjanya.
Lampung Menjadi Lumbung Pangan
Tiga program prioritas utama tersebut adalah Pemberian Makan Bergizi untuk Anak Sekolah dan Santri, Lampung Menjadi Lumbung Pangan Nasional, dan Inisiasi Lumbung Energi Terbarukan.
Sementara, tiga PHTC yaitu :
1. Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Desa dan Daerah serta Mendorong Pembangunan dari Desa dan dari Bawah dengan Peningkatan Kapasitas BUMDes.
2. Menyediakan Pupuk Organik melalui Pembangunan Unit Produksi Mikro Pupuk Organik yang Dikelola oleh BUMDes.
3. Mewujudkan Stabilitas Harga Pangan Pokok dengan Memprioritaskan Produk Lokal.
Pembangunan Provinsi Lampung 5 (lima) tahun ke depan tentunya akan berkontribusi juga dalam pencapaian Visi dan Asta Cita pembangunan nasional.
Untuk itu, Gubernur Mirza meminta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dapat mengidentifikasi program dan kegiatan yang berkontribusi terhadap pencapaian keberhasilan program kerja dan arah kebijakan dalam lima tahun kedepan.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Mirza juga menekankan prioritas pembangunan Provinsi Lampung kedepan salah satunya terkait dengan pembangunan infrastruktur, khususnya perbaikan dan rekonstruksi Jalan di 52 ruas jalan provinsi.
Selain itu Gubernur Mirza juga memberikan beberapa arahan terkait penguatan aspek-aspek pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan bagi Perangkat Daerah, yang meliputi aspek perencanaan dan penganggaran, Aspek pelaksanaan program pembangunan, Aspek pengukuran kinerja, pelaporan dan evaluasi, serta Aspek koordinasi dan sinergi antar perangkat daerah.
Sementara itu Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela memberikan arahan terkait penanganan dan pengeloaan sampah dengan tepat, optimalisasi layanan kesehatan serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (*)








