Luas Lahan dan Produksi Padi Lampung 2024-2025 F:; ilustrasi panen (ANTARA/Rudi Mulya)

Luas Lahan dan Produksi Padi Lampung 2024-2025

Berdasarkan hasil Survei KSA, realisasi luas panen padi Lampung sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 531,72 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 1,61 ribu hektare (0,30 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 530,11 ribu hektare.

Puncak panen padi di 2024 mengalami pergeseran ke bulan Mei. Sebelumnya terjadi pada April 2023. Luas panen padi pada Mei 2024 sbesar 128,17 ribu hektare, sedangkan pada April 2023 luas panen padi mencapai 111,67 ribu hektare.

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 4,99 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 246,99 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 251,98 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 110,96 ribu (78,68 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 yang sebesar 141,02 ribu hektare.

Produksi Padi di Provinsi Lampung

Produksi padi di Provinsi Lampung sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 2,79 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 33,45 ribu ton GKG (1,21 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 2,76 juta ton GKG.

Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada Mei, yaitu sebesar 640,48 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Januari, yaitu sekitar 19,18 ribu ton GKG.

Jika perkembangan produksi padi selama tahun 2024 dilihat menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi pada Subround Januari-April 2024 yaitu sebesar 365,26 ribu ton GKG (31,39 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024, sebesar 67,01 ribu hektare (32,21 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Di sisi lain, peningkatan produksi padi hanya terjadi pada Subround Mei−Agustus 2024 dan September-Desember 2024, yaitu masing-masing sekitar 245,05 ribu ton GKG (33,15 persen) dan 153,65 ribu ton GKG (17,97 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Produksi Padi 2025

Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 28,41 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 1,34 juta ton GKG.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari − April 2025 diperkirakan mencapai 1,31 ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 573,44 ribu ton GKG (71,82 persen) dibandingkan 2024 yang sebesar 798,43 ribu ton GKG.

Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2024 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang Barat, dan Tanggamus. Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami kenaikan produksi padi, misalnya Kabupaten Tulangbawang, Lampung Selatan, dan Pringsewu.

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Tulangbawang.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bandarlampung, Metro, dan Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Bandar Lampung, Metro, dan Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Potensi kenaikan produksi padi terjadi di hampir setiap kabupaten/kota pada Subround Januari–April 2025 dibandingkan Subround yang sama pada 2024. Potensi kenaikan terbesar terjadi di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Selatan, dan Mesuji.
Sementara itu, Kota Metro merupakan satu-satunya kabupaten/kota yang mengalami potensi penurunan produksi untuk periode yang sama.

Produksi Beras di Provinsi Lampung

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 setara dengan 1,60 juta ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 19,23 ribu ton (1,21 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 1,59 juta ton.

Produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan Mei, yaitu sebesar 368,18 ribu ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada Bulan Januari, yaitu sebesar 11,02 ribu ton.

Pada Januari 2025, produksi beras diperkirakan sebanyak 16,33 ribu ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2025 ialah sebesar 772,30 ribu ton.

Dengan demikian, potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 788,62 ribu ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 329,64 ribu ton (71,82 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2024 yang sebesar 458,98 ribu ton.(Sumber: BPS Lampung)

Further reading