Wujudkan Swasembada Pangan Nasional, Lampung Diburu Target Tanam pada 2025

0 Comments
Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Swasembada Pangan di Balai Keratun, Komplek Dinas Kantor Gubernur, Bandar Lampung, (18/12), Foto: Diskominfotik Provinsi Lampung

Wujudkan Swasembada Pangan Nasional, Lampung Diburu Target Tanam pada 2025

0 Comments

Ambisi besar swasembada pangan yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto terus menjadi sorotan. Tak tanggung-tanggung, target nasional yang semula direncanakan tercapai pada 2029, kini dipercepat menjadi 2027. Provinsi Lampung, salah satu lumbung pangan Indonesia, ikut dikejar target.

Bandar Lampung (Progres.co.id): TAHUN 2025, Lampung mendapat tugas berat, meningkatkan luas tanam hingga 1.034.205 hektare.

Jumlah itu terdiri dari pertanaman reguler seluas 849.384 hektare dan optimalisasi lahan serta cetak sawah baru seluas 184.821 hektare. Jika dibandingkan dengan target sebelumnya, yang hanya 623.899 hektare, kenaikan ini mencapai 136,14 persen.

“Untuk mencapainya, diperlukan usaha luar biasa. Dengan lahan baku 337.285 hektare, indeks pertanaman (IP) harus meningkat dari 1,8 menjadi 2,52,” ujar Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fredy, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawalan dan Pendampingan Swasembada Pangan di Balai Keratun, Komplek Dinas Kantor Gubernur, Bandar Lampung, Rabu (18/12/2024).

Fredy menekankan, pencapaian target tersebut bergantung pada ketersediaan air sepanjang tahun. Oleh karena itu, berbagai pembangunan dan perbaikan mulai dari jaringan irigasi, bendungan, pintu air, hingga penggunaan pompa dan sumur tadah harus mulai diperhatikan.

Selain itu, distribusi pupuk, benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan) baik pra panen (traktor) maupun pasca panen (combine harvester) serta pengering dan penggilingan padi perlu disediakan. Begitu pula pembinaan dan pengawalan pendampingan di lapangan.

“Dari rakor ini kita harap muncul gagasan-gagasan baru dan aktif untuk mendukung swasembada pangan,” ujar Fredy. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan agar target besar ini dapat terwujud.

Dalam rakor tersebut Fredy turut memaparkan kondisi produksi padi Lampung yang menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam empat tahun terakhir. Pada 2021 luas panen tercatat 489.573 hektare, meningkat menjadi 518.256 hektare (2022), 530.108 hektare (2023), dan 531.616 hektare (2024).

Produktivitas capaian juga mengalami peningkatan. Dari yang semula 50,77 Ku/Ha menjadi 51,87 Ku/Ha, kemudian 52,03 Ku/Ha. Namun pada tahun 2024 ini diperkirakan mengalami penurunan menjadi 51,37 Ku/Ha karena dampak kekeringan.

Produksi gabah pun mengalami fluktuasi. Jika pada 2023 Lampung menghasilkan 2.757.898 ton gabah kering giling (GKG), namun hingga akhir 2024 ini GKG diperkirakan hanya mencapai 2.731.226 ton.

Fredy juga menyebut luas panen tahun 2024 diperkirakan mencapai 531.617 hektare sedangkan tahun 2023 luasannya 530.108 hektare. Hal ini disebabkan oleh kekeringan di bulan Agustus hingga September 2024 lalu.

Sementara berdasarkan data ATR/BPN, luas lahan sawah di Lampung mengalami penurunan. Pada 2024 luas lahan sawah tercatat menyusut dari 361.699 hektare menjadi 337.285 hektare.

“Meski ada penurunan, Pemprov Lampung akan terus berupaya memenuhi target tanam 2025, baik dari tanam reguler maupun tambahan yang ditetapkan pusat,” ujarnya.

Diakui Fredy, pihaknya tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang menghadang. Perubahan iklim, alih fungsi lahan, hingga gejolak harga pangan menjadi pekerjaan rumah yang tak bisa diabaikan. Ditambah lagi dengan dampak ekonomi global dan ancaman bencana alam yang kian tak terprediksi.

Namun, ia optimistis bahwa program ini sejalan dengan visi besar Asta Cita yang dicanangkan pemerintah, khususnya dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, dan ekonomi.

“Kami berharap pemerintah pusat terus memberikan dukungan, baik dari segi perbaikan infrastruktur air hingga penyediaan benih yang sesuai tepat waktu, jumlah, mutu, harga, tempat, dan jenis,” kata Fredy.(*)

Further reading